Berbagi Adalah Kunci Kebahagiaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

About me

Foto saya
Just Be Myself me it's me you it's you and don't copy me

Visitors

Search

Popular

Senin, 07 Juli 2014


Sebagian besar masyarakat sering meletakkan laptop di pangkuan pahanya. Tapi cara ini sebaiknya tidak dilakukan lagi. Studi menemukan laptop di paha bisa meningkatkan suhu testis dan pemaparkan radiasi yang dapat mengakibatkan Kanker Kulit dan Kemandulan.

Kanker Kulit

Sebuah jurnal kesehatan yang diterbitkan awal pekan ini di Inggris mengungkap, kebiasaan ini dapat mengakibatkan kerusakan kulit permanen.

Dunia medis menyebutnya dengan toasted skin syndrome. Penyakit yang disebabkan paparan panas jangka panjang ini biasanya ditandai dengan munculnya bintik-bintik di jaringan pigmen kulit terluar. Dalam kasus tertentu bahkan bisa memicu kanker kulit.

Penelitian dilakukan setelah seorang anak berusia 12 tahun menderita penyakit kulit di paha kirinya. Area kulit di paha kirinya mengalami perubahan warna disertai bintik-bintik berpola. Setelah diusut, anak ini ternyata memiliki kebiasaan memangku laptop saat bermain game online selama beberapa jam setiap hari. Kebiasaan itu sudah terjadi selama berbulan-bulan.

"Dia memang merasakan panas di sisi kiri setiap kali bermain game dengan memangku laptopnya. Tapi, asyiknya permainan membuatnya tak pernah hirau atau mengubah kebiasaan itu," kata para peneliti asal Swiss dalam Jurnal Pediatrics itu, seperti dikutip dari laman Telegraph.

Kasus lain menimpa seorang mahasiswa jurusan hukum di Virginia. Wanita muda ini harus berurusan dengan medis setelah mendapati belang-belang di kulit pahanya makin meluas. Awalnya, ia tak sadar bahwa kerusakan kulit itu akibat kebiasaan memangku laptop.

Dr Kimberley Salkey, yang menangani kasus mahasiswa itu, memastikan bahwa gangguan pigmen kulit itu terjadi akibat kebiasaan memangku laptop menyala selama enam jam per hari. Dalam pemeriksaan lanjutan, jaringan kulit di paha wanita itu tak bisa menolerir hantaran panas alas laptop yang mencapai 52 derajat celcius.

Drs Andreas Arnold dan Peter Itin dari University Hospital Basel, yang melakukan penelitian itu mengatakan, toasted skin syndrome umumnya memang tidak berbahaya. Namun, jangan diremehkan karena kerusakan pigmen yang terjadi bisa memicu terjadinya kanker kulit.

Kemandulan

Meletakkan laptop di pangkuan paha bisa meningkatkan suhu di daerah sekitarnya termasuk temperatur testis. Jika kondisi ini terus terjadi, maka akan mempengaruhi kualitas sperma.

Peneliti mengukur suhu di skrotum (buah zakar) 29 laki-laki muda yang sering meletakkan laptop di pangkuan pahanya. Diketahui suhu skrotum laki-laki tersebut menjadi lebih cepat panas atau naik, bahkan jika partisipan menggunakan pelapis atau bantalan di bawah laptopnya.
 
Seorang urolog dari State University of New York di Stony Brook, seperti dikutip dari Reuters, Senin (8/11/2010).Sheynkin menuturkan jika suhu skrotum naik lebih dari 1 derajat celsius sudah cukup untuk menyebabkan kerusakan sperma (kemandulan).

Dalam keadaan normal, suhu testis atau skrotum memang lebih dingin beberapa derajat dari bagian dalam tubuh. Hal ini diperlukan untuk memproduksi sperma.

"Saya tidak mengatakan orang yang baru menggunakan laptop akan menajadi tidak subur. Tapi terlalu sering menggunakan laptop bisa mempengaruhi masalah reproduksi, karena skrotum tidak memiliki waktu untuk mendinginkan temperaturnya," ungkap Sheynkin.

Posisi duduk saat memangku laptop kemungkinan juga turut mempengaruhi, orang yang duduk diam dengan kaki tertutup akan mengalami peningkatan suhu yang lebih cepat dibandingkan dengan orang yang duduk dengan posisi kaki melebar. Selain itu bantalan laptop yang digunakan juga tidak bisa berbuat banyak untuk mendinginkan testis, dan mungkin hanya akan memberikan rasa aman palsu.

So.. buat sobat yang masih memiliki kebiasaan memangku laptop ada baiknya hentikan mulai sekarang atau jika tidak, sobat bisa gunakan bantalan atau alas yang tebal saat memangku laptop..
terima kasih :D
Categories:


Hidup adalah berbagi :D Add My Facebook

0 komentar:

Posting Komentar